Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Merubah Diri Menjadi Lebih Baik. Rubahlah semenjak keinginan untuk berubah datang pada hati kita semua, jangan ditunda karena jeda waktu itu akan dimanfaatkan setan untuk membisik hati kita agar niat baik kita untuk berubah ditunda (Icam Sutisna)

Friday, March 31, 2023

Recognition Heuristic : Mengenal dan Menerapkannya dalam Pengambilan Keputusan

Recognition Heuristic : Mengenal dan Menerapkannya dalam Pengambilan Keputusan


Istilah "recognition heuristic" pertama kali diperkenalkan oleh dua psikolog asal Jerman, Gerd Gigerenzer dan Daniel G. Goldstein, dalam sebuah artikel yang berjudul "The Recognition Heuristic: A Decade of Research". Gigerenzer dan Goldstein telah melakukan penelitian sejak awal 1990-an tentang bagaimana orang membuat keputusan dalam situasi yang tidak pasti dan kompleks. Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa orang sering kali menggunakan recognition heuristic dalam pengambilan keputusan. Sejak itu, recognition heuristic telah menjadi topik yang penting dalam studi pengambilan keputusan dan heuristik. Gigerenzer dan Goldstein juga telah melanjutkan penelitian mereka tentang recognition heuristic dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan lingkungan.

Pengambilan keputusan merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dalam situasi yang tidak pasti atau kompleks, seringkali kita harus membuat keputusan dengan cepat dan efisien. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan heuristik atau aturan praktis dalam pengambilan keputusan. Salah satu heuristik yang populer adalah recognition heuristic yaitu aturan praktis dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengenalan objek atau konsep. Heuristik ini mengasumsikan bahwa jika seseorang mengenali salah satu dari dua objek atau konsep, dan tidak mengenali yang lain, maka mereka akan memilih yang dikenali sebagai pilihan yang lebih baik. Contohnya, jika seseorang diberi pilihan antara dua merek mobil yang tidak dikenal, dan satu di antaranya dikenal karena sering terlihat di jalan, maka orang tersebut mungkin akan memilih merek yang dikenal tersebut sebagai pilihan yang lebih baik.

Meskipun heuristik ini dapat memberikan keputusan yang cepat dan efisien dalam beberapa situasi, namun juga memiliki kelemahan dan keterbatasan. Karena itu, sebaiknya tidak selalu mengandalkan hanya pada recognition heuristic dalam pengambilan keputusan yang penting.

Berikut ini kelemahan pendekatan recognition heuristic :

  1. Tidak selalu dapat diandalkan: Recognition heuristic hanya berdasarkan pada pengenalan objek atau konsep dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kualitas, harga, atau performa. Oleh karena itu, keputusan yang diambil hanya berdasarkan pada asumsi seseorang mengenali objek tersebut dengan benar. Namun, jika seseorang tidak mengenali objek dengan benar, maka keputusan yang diambil dapat salah.
  2. Tidak cocok untuk situasi yang kompleks: Heuristik ini cocok digunakan dalam situasi yang sederhana dan ketika hanya ada dua pilihan yang tersedia. Namun, dalam situasi yang lebih kompleks dan ada banyak pilihan yang tersedia, penggunaan recognition heuristic dapat menghasilkan keputusan yang tidak akurat.
  3. Tidak mengambil kualitas objek/konsep ke dalam pertimbangan: Heuristik ini hanya mempertimbangkan pengenalan objek atau konsep, tanpa mempertimbangkan kualitas objek atau konsep tersebut. Sebagai contoh, meskipun seseorang mengenali merek mobil tertentu, merek tersebut mungkin memiliki kualitas yang buruk dibandingkan merek lain yang tidak dikenali.

Heuristik ini cocok digunakan dalam situasi yang sederhana dan ketika hanya ada dua pilihan yang tersedia. Namun, dalam situasi yang lebih kompleks dan ada banyak pilihan yang tersedia, penggunaan recognition heuristic dapat menghasilkan keputusan yang tidak akurat. Selain itu, heuristik ini juga hanya mempertimbangkan pengenalan objek atau konsep, tanpa mempertimbangkan kualitas objek atau konsep tersebut. Namun, penggunaan recognition heuristic tetap bermanfaat dalam beberapa situasi. Misalnya, ketika orang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang objek atau konsep yang mereka hadapi, atau ketika waktu untuk pengambilan keputusan sangat terbatas.

Recognition heuristic juga telah diterapkan dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan lingkungan. Contohnya, dalam studi ekonomi, heuristik ini dapat menjelaskan mengapa orang cenderung membeli merek yang dikenal daripada merek yang tidak dikenal, bahkan jika merek yang tidak dikenal lebih murah. Dalam politik, recognition heuristic dapat mempengaruhi cara orang memilih calon pada pemilihan umum. Orang cenderung memilih calon yang sudah dikenal atau terlihat sering di televisi, meskipun mereka tidak memiliki informasi yang cukup tentang calon tersebut. Dalam lingkungan, recognition heuristic dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Misalnya, jika orang mengenali merek produk pembersih yang ramah lingkungan, mereka cenderung memilih merek tersebut sebagai pilihan yang lebih baik daripada merek lain yang tidak dikenal. 

Kesimpulannya, recognition heuristic dapat membantu dalam pengambilan keputusan sederhana, namun heuristik ini memiliki keterbatasan dan tidak dapat diandalkan selalu. Oleh karena itu, sebaiknya kita juga menggunakan informasi lain yang tersedia untuk membuat keputusan yang lebih akurat dan tepat. Heuristik dapat menjadi alat yang berguna dalam pengambilan keputusan, tetapi penggunaannya harus disesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi yang kita miliki tentang objek atau konsep yang akan kita pilih. Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin baik pula keputusan yang kita buat.



KLIK GAMBAR UNTUK MEMBACA

 


PAUD Merdeka Belajar