Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Merubah Diri Menjadi Lebih Baik. Rubahlah semenjak keinginan untuk berubah datang pada hati kita semua, jangan ditunda karena jeda waktu itu akan dimanfaatkan setan untuk membisik hati kita agar niat baik kita untuk berubah ditunda (Icam Sutisna)

Tuesday, June 28, 2022

Scaffolding

 

Guru menstimulasi kemampuan anak dalam proses pemecahan masalah

 

Pada butir 8 (delapan) terdiri dari 4 (empat) indicator. Dari keempat indicator tersebut terdapat satu indicator yang menanyakan tentang Scaffolding yaitu indicator ketiga. Bunyi kalimat Pada indicator tersebut yaitu “Memberikan dukungan (scaffolding) kepada anak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi”.

            Istilah scaffolding digunakan oleh Vygotsky untuk menunjukan bahwa anak untuk mencapai tingkat keterampilan atau kematangan pada setiap aspek perkembangan tertentu  dibutuhkan adanya peran orang lain untuk membantu anak untuk mencapai tingkat perkembangan tersebut. Orang lain disini bisa diartikan orang dewasa ataupun teman sebaya yang memiliki kemampuan diatas anak tersebut.

            Vygotsky sendiri merupakan seorang psikologi dari Rusia. Seperti halnya Piaget, Vygotsky menjelaskan bagaimana proses berkembangnya kognitif pada anak atau menjelaskan bagaimana cara anak memperoleh pengetahuannya. Pandangan-pandangan seperti ini dikenal dengan teori konstruktivisme. Kedua tokoh konstruktivis yaitu Piaget dan Vygotsky memiliki sudut pandang yang sama didalam memahami proses perkembangan anak misalnya kedua tokoh tersebut sependapat bahwa anak secara aktif mengkosntruk pengetahuannya melalui interaksi anak dengan lingkungannya. Namun demikian pada bagian-bagian tertentu mereka memiliki sudut pandang yang berbeda misalnya Piaget lebih cenderung anak secara aktif mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi secara langsung dengan lingkungan fisik. Sedangkan Vygotsky lebih cenderung ada intervensi orang, unsur budaya, kepercayaan  dalam proses anak mengkonstruksi kognitif. Makanya dibeberapa literatur disebutkan bahwa Vysgotsky menganut teori social kultural atau juga ada yang menyebutnya teori social cognitive.

            Ada 2 (dua)  komponen dasar yang harus dipahami dari teorinya Vygotsky yaitu ZPD (Zone of Proximal Development) dan Scaffolding. ZPD merupakan suatu konsep yang menjelaskan bahwa dalam proses perkembangan anak usia dini terdapat zona dimana anak dapat mencapai zona tersebut dapat dilakukan oleh anak tanpa bantuan orang lain. Namun ada juga zona dimana anak untuk mencapainya zona tersebut dibutuhkan bantuan orang  lain. Misalnya untuk mempelajari pengetahuan yang lebih tinggi anak membutuhkan orang lain untuk membantunya. Misalnya  dalam proses penyelesaian masalah seperti masalah konsep konservasi. Orang lain (orang dewasa, teman sebaya) yang membantu anak untuk mencapai zona tertentu untuk meningkatkan pengetahuanya istilah Vygotsky disebut dengan Scaffolding

            Scaffolding menjadi salah satu instrument yang dibisa digunkan untuk membantu anak mencapai perkembangan yang optimal. Oleh karena Vygotsky melibatkan orang lain atau lingkungan social  dalam proses anak mengkonstrksi pengetahuanya maka tidak bisa dihindarkan adanya interaski social antara anak dengan lingkungan sosialnya oleh sebab itu Vygotsky memandang bahwa Bahasa memiliki peran penting dalam perspektif untuk memahami perkembangan anak. Kenapa Bahasa menjadi unsur penting dalam pandangan Vygostky karena untuk berinteraksi dengan lingkungan social tentu harus ada komunikasi. Sedangkan komunikasi hanya bisa terjadi melalui alat yang Namanya Bahasa.

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBACA

 


PAUD Merdeka Belajar