Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Merubah Diri Menjadi Lebih Baik. Rubahlah semenjak keinginan untuk berubah datang pada hati kita semua, jangan ditunda karena jeda waktu itu akan dimanfaatkan setan untuk membisik hati kita agar niat baik kita untuk berubah ditunda (Icam Sutisna)

Sunday, November 15, 2020

Mengenal konsep matematika AUD

 

MENGENAL KONSEP MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI

Oleh: Icam Sutisna

 

Matematika merupakan salah satu matapelajaran yang dipelajari secara formal oleh anak mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Mempelajari konsep-konsep matematika sangat penting dalam kehidupan. Hampir dipastikan setiap hari dalam kehidupan manusia selalu bersentuhan dengan ilmu matematika mulai dari urusan rumah tangga, bisnis, Negara dan bahkan urusan untuk mencari pasangan hidup. Rasanya tidak berlebihan jika ada orang yang mengatakan bahwa ilmu matematika banyak memberikan solusi pada manusia dalam menjalani berbagai aspek kehidupannya.

Matematika menjadi ilmu yang banyak dibutuhkan orang tapi tidak sedikit pula yang tidak menyukainya. Kesulitan dalam mempelajari matematika menjadi sebab sebagian orang tidak menyukai pelajaran matematika. Berdasarkan hasil survey persepsi sisawa terhadap pelajaran matematika menunjukan bahwa ada 20% yang mengatakan sulit dan 45% anak mengatakan cukup sulit dalam mempelajari matematika. Sedangkan ada 35% anak yang menganggap matematika mudah dan menyenangkan (Nani, 2017). Setidaknya masih ada yang menganggap bahwa pelajaran matematika mudah dan menyenangkan. Walaupun yang siswa yang menganggap sulit angkanya cukup besar.

Besarnya angka yang menunjukan adanya kesulitan siswa dalam mempelajari matematika disekolah ternyata sejalan dengan hasil survey yang dilakukan oleh PISA (Program Internationl for Student Assessment) pada tahun 2018 yang menunjukan bahwa kemampuan siswa Indonesia pada bidang matematika dari 79 negara yang disurvey Indonesia berada pada posisi ke-73. Data ini menunjukan bahwa pelajaran matematika masih menjadi persoalan besar dalam pendidikan di Indonesia yang harus segera dicarikan jalan keluarnya (Yudi & Rajab, 2019)

Logico mathematical (Logika Matematika)

CONSTRUCTION OF MENTAL RELATIONSHIP

(Logico Mathematical Learning)

Oleh : Icam Sutisna

 

Pada bagian pertama telah dijelaskan mengenai pengenalan konsep matematika pada anak usia dini. Ada cukup banyak konsep-konsep matematika yang perlu dikenalkan dan anak membutuhkan stimulasi yang tepat agar konsep-konsep tersebut diterima dengan baik oleh anak. Diperlukan kematangan berpikir anak dalam mempelajari matematika agar mereka lebih mudah dalam mengenal konsep-konsep yang ada pada matematika. Operasional matematika merupakan hal yang abstrak oleh sebab itu diperlukan kemampuan aktivitas mental yang baik dalam mempelajarinya.

Kemampuan aktivitas mental yang baik menjadi hal mendasar dalam mempelajari matematika pada anak usia dini, oleh sebab itu hal mendasar yang perlu ditekankan pada anak sebelum mempelajari operasional matematika yaitu kemampuan logika matematika (logico mathematical knowledge). Kemampuan logika matematika ini menjadi salah satu area yang ada dalam proses belajar pada anak.

Menurut pandangan Piaget, anak memperoleh pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungan. Anak secara aktif mengeksplorasi lingkungan dimana dia berada. Menurut Piaget ada tiga cara makhluk hidup belajar didasarkan pada sumbernya, yaitu :

online learning

Online Learning PLS

DALAM PROSES PERBAIKAN


DALAM PROSES PERBAIKAN

Online Learning PAUD

DALAM PROSES PERBAIKAN


DALAM PROSES PERBAIKAN

Monday, July 27, 2020

pendidikan sebagai suatu Ilmu

Pendidikan sebagai suatu ilmu
by. Icam Sutisna


1.    Apakah pendidikan merupakan suatu ilmu atau bukan? Untuk menjawabnya saya mulai dari  kriteria ilmu artinya ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu objek atau kajian agar dikategorikan suatu ilmu. Secara singkat ilmu dapat diperoleh melalui tahapan yang jelas atau biasa disebut dengan metode ilmiah. Setiap tahap yang ada pada metode ilmiah tersebut harus di lewati dengan penuh kehati-hatian sehingga menghasilakan produk ilmu pengetahuan yang memenuhi kriteria keilmiahannnya. Metode ilmiah hanyalah sebuah sistematika yang disusun secara sistematis untuk mempermudah para peneliti untuk menghasilkan suatu ilmu. Karena metode ilmiah hanya berisis susunan secara sistematis bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan, maka untuk menerapakan sistematikan tersebut dibutuhkan objek untuk diteliti, sebab kalau tidak ada objek kajiannya sistematika tersebut tidak akan berjalan. Bagaimana dengan pendidikan apakah memiliki objek? Jelas pendidikan memiliki objek sebagai garapannya yaitu manusia (objek formal). Selain manusia sebagai objek formal, penyelidikan tentang aktivitas manusia dalam pendidikan juga menjadi hal penting seperti bagaimana cara mendidik manusia (metode dan strategi pembelajaran), siapa yang mendidik manusia (guru), materi apa saja yang terkandung dalam pendidikan (kurikulum), bagaimana mengelola aktivitas pendidikan (administrasi) dan objek-objek kajian materil lainnya yang dapat dikaji dalam pendidikan.

Kemudian suatu objek atau kajian tersebut juga harus memiliki tujuan yang jelas agar mudah untuk menentukan Langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Pendidikan secara jelas memiliki tujuan. Tujuan pendidikan tertulis secara jelas dalam bentuk formal di Undang-undang system pendidikan nasional. Kemudian juga beragam pendapat yang menjelaskan tujuan pendidikan mulai dari sudut panang filosofis, antroplogis, sosiologis maupun psikologis. Kesamaan sudut pandang dari semua ini yaitu memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana pendidikan yang dapat memanusiakan manusia dengan menstimulasi semua potensi yang ada pada manusia sehingga membentuk manusia yang paripurna (insan kamil).

Hakikat suatu ilmu juga dapat dilihat dari sudut internal yaitu harus memiliki kejelasan dari ontology, epistemology dan juga akasiologinya (Qadir, 1995:vii). Ontology pendidikan mempertanyakan tentang hakikat pendidikan, tujuan pendidikan, cara mencapai tujuan (Sutrisno, 2014:103). Ontology pendidikan secara singkat sudah dibahas dibagian atas. Kemudian epsitemologis pendidikan yaitu membicarakan tentang sumber-sumber pendidikan dan metodologi dalam pendidikan. Sumber munculnya pendidikan  bisa didasarkan pada sudut pandang terhadap manusia yaitu makhluk yang berakal (homo sapiens) dan berbudaya (homo humanus). Jadi secara epistemologis pendidikan sudah memenuhi syarat karena tidak kehilangan sumber munculnya pendidikan yaitu akal manusia yang terus berkreasi mencipatkan hal-hal baru dan menjadi suatu budaya. Dan yang ketiga yaitu aksiologi. Aksiologi pendidikan yaitu berbicara tentang nilai (value) atau manfaat dari pendidikan. Peranan pendidikan seperti yang dikemukakan diatas jelas bahwa pendidikan memliki peran yang sangat penting dalam proses perjalanan manusia. Bahkan Emmanuel Kant menyatakan bahwa man can become mann trhough education only. Sedemikian pentingnya peranan pendidikan sehingga manusia dapat menjadi manusia hanya melalui pendidikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kriteria-kriteria ilmu dan penjelasan secara secara singkat dari kriteria-kriterisa tersebut maka bisa dipastikan bahwa pendidikan memenuhi syarat dikategorikan sebagai suatu ilmu, sehingga bisa dikatakan sebagai ilmu pendidikan.

Ilmu pendidikan secara universal bukanlah suatu ilmu yang mandiri, artinya ada peran serta ilmu-ilmu lainnya yang menopang adanya ilmu pendidikan. Ilmu-imu seperti filsafat, sosiologi, atropologi dan psikologis bahkan neuro science ikut menopang ilmu pendidikan. Walaupun demikian ilmu pendidikan sebagai ilmu memiliki objek dan kajian tersendiri secara spesifik sehingga kriteria sebagai ilmu yang berdiri sendiri dengan objek kajian yang spesifik sudah memenuhi persyaratan. Namun demikian seperti yang dikemukakan diawal bahwa munculnya ilmu pendidikan kuat relasinya dengan keberadaan keilmuan lainnya.

Filsafat sebagai dasar suatu ilmu juga mewarnai ilmu pendidikan beragam sudut pandang dimuncukan dari filsafat mulai dari hakikat manusia (empirisme, nativisme, humanisme dll). Sehingga dari pandangan filsafat yang beragam ini memunculkan dasar pendidikan yang sampai sekarang filsafat digunakan sebagai landasan pendidikan.

Kemudian sosiologi dan antropologi kedua ilmu ini juga berperan besar memunculkan ilmu pendidikan. Bagaimana manusia bersosialisasi satu dengan yang lainnya kemudian menciptakan budaya yang menjadi ciri khas dari suatu peradaban manusia yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya seperti binatang. Dinamika kehidupan manusia yang sangat dinamis dengan beragam budaya yang ada didalamnya mengisyaratkan perlu adanya strategi untuk terus mempertahankan dinamika dan budaya yang ada maka pendidikan menciptakan suatu kegiatan transmisi budaya (transfer of knowledge) sebagai usaha untuk melestarikan esksistensi budaya yang telah di cipatakan (create) generasi sebelumnya.

Psikologi dan neurosains kedua ilmu ini cenderung baru karena baru muncul sekitar abad 19. Walaupun dalam kelompok keilmuan yang relative baru, psikologi dan neurosains memiliki peranan besar dalam ilmu pendidikan di era sekarang ini. Aktivitas pendidikan berupa kegiatan stimulasi potensi peserta didik harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Informasi tentang perkembangan kognitif anak dapat diperoleh dari hasil-hasil kajian psikologi perkembangan anak yang merupakan cabang dari psikologi. Misalnya yang popular yaitu perkembangan kognitif Piaget (sensorimotor, pra operasional, operasional konkrit dan formal operasional). Begitupula neurosains memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan dengan ditemukannya belahan otakan manusia yang memiliki karaktersitik unik (belahan otak kiri dan kanan) dan yang lebih mengesankan yaitu otak berkembang secara cepat pada usia 2 tahun. Ternyata 70% perkembagan otak manusia terjadi pada usia dini. Ditemukannya hasil penelitian ini memberikan pengaruh besar terhadap kebijakan pendidikan anak usia ini.

Penjelasan diatas menunjukan bahwa ilmu pendidikan (paedagogi) memiliki relasi yang sangat kuat dengan keberadaan ilmu-ilmu lainnya. Hasil-hasil riset yang ditemukan dari objek atau kajian ilmu lainnya diluar ilmu pendidikan memberikan informasi yang sangat penting untuk terus meningkatkan kualitas praktik pendidikan.

                Kata revoluasi industry 4.0 diperkenalkan pertama kali oleh seorang kanselir Jerman yaitu Angela Merkel dalam forum ekonomi dunia tahun 2015. Revolusi 4.0 ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital secara besar-besaran di hampir seluruh sector kehidupan manusia termasuk didalamnya sector pendidikan. Penggunakan secara menyeluruh teknologi informasi dan komunikasi pada sector pendidikan dipicu oleh munculnya pandemic covid-19 awal tahun 2020 yang melarang semua aktivitas pendidikan dilakukan secara tatap muka disekolah dan kegiatan pendidikan semuaya dialihkan ke rumah. Untungnya teknologi yang mendukung untuk aktivitas pembelajaran di rumah sudah tersedia walaupun masih banyak kelemahan-kelamahan yang dipertanyakan oleh banyak para pemerhati pendidikan dalam hal kualitas pendidikan jarak jauh. Menyikapi masalah-masalah yang banyak dipertanyakan tentang praktik pendidikan jarak jauh di era covid-19 sekarang ini saya berpandangan bahwa proses pembelajaran jarak jauh yang sekarang dilakukan di semua jenjang pendidikan masih terbilang baru atau baru seumur jagung, jadi sangat mungkin masih banyak kekurangan-kekurangan yang muncul dalam praktik pendidikan jarak jauh. Saya berkeyakinan bahwa semua ada prosesnya untuk menuju kearah yang lebih baik, termasuk didalamnya proses pendidikan dengan menggunakan pendidikan jarak jauh (distance learning).

                Kehidupan ini terus berubah seiring perkembangan waktu. Tidak ada yang statis dalam kehidupan termasuk didalamnya praktik pendidikan dengan beragam dinamikanya pendidikan terus mengalami perubahan. Jadi praktik pendidikan yang ada saat sekarang ini yaitu pendidikan jarak jauh menjadi suatu keniscayaan. Suka atau tidak suka perubahan pendidikan ini sudah terjadi, pendidikan sudah bergeser kearah yang seperti terjadi sekarang ini. Pro dan kontra atas perubahan yang ada merupakan sesuatu yang biasa terjadi pada setiap perubahan yang ada. Yang perlu dipikirkan sekarang adalah menyempurnakan praktik pendidikan yang ada saat sekarang ini agar kekurang-kekurangan yang ada bisa segera diperbaiki.

Sunday, July 19, 2020

Disiplin Pada Anak

Strategi Mendisiplinkan Anak
Oleh: Icam Sutisna

Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi anak yang baik, sehingga beragam cara dilakukan orang tua untuk menjadikan anaknya baik. Sudut pandang anak baik, bagi orang tua beragam namun demkian tentu semua sepakat bahwa baiknya seorang anak bagi orang tua yaitu anak yang penurut atau manut. Jika semua perintah atau permintaan orang tua diikuti oleh anak cenderung masuk katergori baik untuk sebagian besar orang tua. Cara pandang seperti inilah yang menuntut orang tua untuk melakukan segala hal agar anaknya mengikuti setiap perintah atau keinginannya. Tidak sedikit orang tua menerapkan disiplin yang ketat agar anaknya menjadi anak yang penurut atau manut dengan segala perintah dan keinginannya (orang tua).
Mendisiplinkan anak dengan aturan yang ketat tidak salah jika aturan tersebut rasional dan tidak melakukan suatu tindakan kekerasan baik fisik maupun verbal. Namun sayangnya tidak semua orang tua melakukan aturan tersebut secara konsisten, terkadang orang tua pada kondisi tertentu terbawa oleh emosi sehingga ruang gerak anak semakin sempit untuk berekspresi bahkan terkadang tidakan kekerasan diberikan kepada anak. Tentu hal ini tidak diinginkan oleh semua pihak termasuk anak sendiri tidak menginginkan hal tersebut.
Dibutuhkan strategi yang tepat untuk mendisiplinkan anak. Ada 2 (dua) strategi yang dapat diterapkan untuk mendisiplinkan anak yaitu strategi pencegahan dan strategi perbaikan (https://bebas.kompas.id/baca/bebas-akses/2020/07/20/keras-bukan-disiplin/). Strategi pencegahan yaitu strategi untuk mendisplinkan anak sebelum anak melakukan kesalahan. Sedangkan strategi perbaikan yaitu strategi yang digunakan untuk mendisiplinkan anak ketika anak telah melakukan kesalahan.
Strategi pencegahan menjadi hal penting yang perlu dilakukan karena pencegahan lebih mudah dilakukan daripada melakukan perbaikan kesalahan yang telah dilakukan anak. Strategi pencegahan agar anak dapat disiplin yaitu dapat dilakukan dengan beragam cara diantaranya yaitu menjalin kelekatan pada anak secara positif, menciptakan lingkungan yang memberikan ruang interaksi anak dengan orang tua secara kondusif, libatkan anak dalam setiap menentukan aturan yang akan dilakukan, orang tua menjadi media untuk membantu perkembangan anak menjadi lebih baik (model).
Strategi Perbaikan tidak kalah penting dengan strategi pencegahan. Apabila anak sudah terlanjur melakukan kesalahan, hal ini juga membutuhkan strategi untuk menanganinya. Kesalahan dalam mengatasi masalah yang dilakukan oleh anak apabila tidak dilakukan dengan tepat akan menjadi permasalah baru baik bagi anak maupun orang tua. Oleh sebab itu strategi pencegahan atas kesalahan yang telah dilakukan anak sangat penting. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan pada strategi pencegahan yaitu melakukan teguran, memberikan batasan yang tegas antara mana yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, mencari masalah yang sesugguh atau akar permasalahannya, memberikan informasi yang logis sesuai dengan kemampuan berpikir anak atas resiko yang telah dilakukannya. Hindarkanlah perilaku kekerasan (fisik dan verbal) untuk menangani kesalahan yang terlah dilakukan anak. Bila perlu ketika anak mengalami kesalahan lakukannya sentuhan kasih sayang dengan cara memeluk erat anak dengan sentuhan penuh cinta, saya yakin anak akan tersentuh dengan apa yang dilakukan orang tuanya. setelah itu jika kondisi anak sudah tenang berikan nasihat atau informai tentang kesalahannya dan konsekuensi dari kesalahanya.


Wednesday, April 1, 2020

Teknik Analisis Data Penelitian Kuantitatif

Teknik Analisis Data Penelitian Kuantitatif
Oleh : Icam Sutisna

Teknik analisis data penelitian kuantitatif menjadi pengetahuan penting yang harus dikuasai bagi seorang peneliti khusus penelitian yang menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara singat tentang teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian kuantitatif. Semoga tulisan ini dapat memberikan informasi tentang teknik-teknik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data kuantitatif. Beragam referensi penulis pakai untuk menjelaskan teknik analisis data kuantitatif ini. Berdasarkan referensi yang ada dapat diketahui bahwa teknik analisis data penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Untuk statistik inferensial bisa menggunakan statistik parametris dan nonparametris.

Tuesday, February 25, 2020

Definisi Teori

 DEFINISI TEORI
By. Icam Sutisna




Teori merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan ilmiah. Memahami suatu teori menjadi hal yang sangat penting bagi seorang akademisi. Teori menjadi dasar bagi para akdemisi untuk bertindak, berpendapat, menjelaskan tentang suatu fenomena yang sedang terjadi. Mengingat teori menjadi suatu yang penting untuk dipelajari, maka pada kesempatan ini penulis ingin berbagi informasi tentang definisi teori. 

Menurut Berk (2012: 6) A theory is an orderly, integrated set of statements that describes, explains, and predicts behavior. (teori merupakan seperangkat pernyataan yang menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku). Menurut Shaffer dan Kipp (2009: 9) A theory is simply a set of concepts and propositions intended to describe and explain some aspect of experience. In the field of psychology, theories help us to describe various patterns of behavior and to explain why those behaviors occur. Theories generate specific predictions, or hypotheses, about what will hold true if we observe a phenomenon that interests us. (teori adalah seperangkat atau sekumpulan konsep-konsep dan preposisi yang dimaksudkan untuk menggambarkan dan menjelaskan beberapa aspek pengalaman. Didalam kajian psikologi, teori-teori ini sangat membantu untuk menggambarkan beragam pola-pola perilaku dan juga untuk menjelaskan kenapa perilaku tersebut muncul. Kemudian teori-teori tersebut juga menghasilkan prediksi yang spesifik atau dugaan, mengenai kebenaran yang kita yakini terhadap fenomena yang diamati).
Menurut Bukatko dan Daehler (2003: 4)  “…. a set of ideas or propositions that helps to organize or explain observable phenomena”. Pada definisi ini objek teori agak luas dibandingkan yang sebelumnya. Bukatko dan Daehler menyebutnya dengan istilah fenomena (phenomena), apabila fenomena diartikan sebagai hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra, ini artinya bahwa perilaku seseorang menjadi objek teori tersebut sebab perilaku merupakan fenomena yang mudah diamati dari seseorang.
Secara singkat Santrock (2010: 20) mendefinisikan sebuah teori yaitu an interrelated, coherent set of ideas that helps to explain and to make predictions. Menurut Santrock teori adalah suatu interelasi, seperangkat ide-ide yang saling terkait untuk membantu menjelaskan dan untuk membuat prediksi-prediksi.
Teori berperan penting dalam metode ilmiah yaitu membantu dalam mengkonstruk suatu hipotesis. Keyakinan seorang peneliti untuk menentukan suatu relasi antar variabel dalam bentuk hipotesis harus diperkuat dengan teori yang handal sehingga kesimpulan dari prediksi-prediksi yang dilakukan akan menghasilan suatu kesimpulan yang tepat. Menurut Berk (2012: 6)  ada dua alasan penting teori dalam metode ilmiah yaitu pertama, they provide organizing frameworks for our observations of children. Kedua, theories that are verified by research often serve as a sound basis for practical action. Teori  sebagi alat yang penting dalam penggunaan metode ilmiah, hal ini dikarenakan oleh dua alasan berikut ini pertama teori dapat menyediakan kerangka kerja untuk melakukan obeservasi, kemudian yang kedua, teori ataupun hipotesis yang diverifikasi oleh penelitian sering difungsikan sebagai dasar yang kuat untuk melakukan tindakan praktis.
Definisi-definisi teori yang dikemukakan oleh para ahli cukup beragam, namun demikian perlu diketahui juga bahwa suatu teori yang baik tidak hanya berupa deskripsi dan penjelasan mengenai suatu perilaku namun suatu teori yang baik yaitu teori yang mampu memberikan prediksi yang jelas pada suatu objek teori (perilaku, fenomena, pengalaman) dan kemudian tidak sulit untuk mengujinya, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Bukatko dan Daehler (2003: 4) A good theory goes beyond description and explanation, however. It leads to predictions about behavior, predictions that are clear and easily tested.


Berdasarkan dari definisi-definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa teori adalah sekumpulan pernyataan, gagasan dan konsep yang terpadu untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena.




Sunday, January 19, 2020

Relasional Ilmu Filsafat Dengan Pendidikan


Relasional Ilmu Filsafat dengan Pendidikan 
Oleh : Icam Sutisna 


Abstrak 
Icam Sutisna. Ilmu Filsafat merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam praktik pendidikan, namun keberadaan ilmu filsafat ini sepertinya sudah mulai ditinggalkan. Mengingat ilmu Filsafat merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam pendidikan maka pada tulisan ini berusaha untuk mengkokohkan kembali relasi antara ilmu filsafat dengan pendidikan. Cara yang digunakan untuk mengetahui relasi antara filsafat dengan pendidikan penulis menggunaan studi literatur. Berdasarkan hasil studi literatur jelas menunjukan relasi antara ilmu filsafat dengan praktek pendidikan seperti dalam perumusan kurikulum dan teori-teori pendidikan.
Keyword: filsafat, pendidikan  





Selengkapnya Silahkan klik disini





pola asuh

Halaman ini meruapkan halaman yang disediakan untuk kumpulan buku-buku parenting. Buku-buku ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya para orang tua, pendidik, peneliti, dan juga aktivis yang berkecimpung dalam pendidian keluarga atau pendidikan anak usia dini. Khusus bagi saya halaman ini menjadi gudang referensi bagi saya. Jadi silahkan bagi seluruh masyarakat yang memiliki kepentingan dengan buku-buku ini dapat membacanya secara online ataupun dapat juga mendownloadnya.

Mau baca lebih banyak buku parentingnya silahkan Klik disini

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBACA

 


PAUD Merdeka Belajar