Pendidikan sebagai suatu ilmu
by. Icam Sutisna
1. Apakah pendidikan merupakan suatu ilmu atau
bukan? Untuk menjawabnya saya mulai dari kriteria ilmu artinya ada kriteria-kriteria
yang harus dipenuhi oleh suatu objek atau kajian agar dikategorikan suatu ilmu.
Secara singkat ilmu dapat diperoleh melalui tahapan yang jelas atau biasa
disebut dengan metode ilmiah. Setiap tahap yang ada pada metode ilmiah tersebut
harus di lewati dengan penuh kehati-hatian sehingga menghasilakan produk ilmu
pengetahuan yang memenuhi kriteria keilmiahannnya. Metode ilmiah hanyalah
sebuah sistematika yang disusun secara sistematis untuk mempermudah para
peneliti untuk menghasilkan suatu ilmu. Karena metode ilmiah hanya berisis
susunan secara sistematis bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan, maka untuk
menerapakan sistematikan tersebut dibutuhkan objek untuk diteliti, sebab kalau
tidak ada objek kajiannya sistematika tersebut tidak akan berjalan. Bagaimana
dengan pendidikan apakah memiliki objek? Jelas pendidikan memiliki objek
sebagai garapannya yaitu manusia (objek formal). Selain manusia sebagai objek
formal, penyelidikan tentang aktivitas manusia dalam pendidikan juga menjadi
hal penting seperti bagaimana cara mendidik manusia (metode dan strategi
pembelajaran), siapa yang mendidik manusia (guru), materi apa saja yang terkandung
dalam pendidikan (kurikulum), bagaimana mengelola aktivitas pendidikan
(administrasi) dan objek-objek kajian materil lainnya yang dapat dikaji dalam
pendidikan.
Kemudian suatu objek atau kajian tersebut juga harus memiliki
tujuan yang jelas agar mudah untuk menentukan Langkah-langkah untuk mencapai
tujuan tersebut. Pendidikan secara jelas memiliki tujuan. Tujuan pendidikan
tertulis secara jelas dalam bentuk formal di Undang-undang system pendidikan
nasional. Kemudian juga beragam pendapat yang menjelaskan tujuan pendidikan
mulai dari sudut panang filosofis, antroplogis, sosiologis maupun psikologis. Kesamaan
sudut pandang dari semua ini yaitu memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana
pendidikan yang dapat memanusiakan manusia dengan menstimulasi semua potensi
yang ada pada manusia sehingga membentuk manusia yang paripurna (insan kamil).
Hakikat suatu ilmu juga dapat dilihat dari sudut internal
yaitu harus memiliki kejelasan dari ontology, epistemology dan juga
akasiologinya (Qadir, 1995:vii). Ontology pendidikan mempertanyakan tentang
hakikat pendidikan, tujuan pendidikan, cara mencapai tujuan (Sutrisno,
2014:103). Ontology pendidikan secara singkat sudah dibahas dibagian atas.
Kemudian epsitemologis pendidikan yaitu membicarakan tentang sumber-sumber
pendidikan dan metodologi dalam pendidikan. Sumber munculnya pendidikan bisa didasarkan pada sudut pandang terhadap
manusia yaitu makhluk yang berakal (homo sapiens) dan berbudaya (homo humanus).
Jadi secara epistemologis pendidikan sudah memenuhi syarat karena tidak
kehilangan sumber munculnya pendidikan yaitu akal manusia yang terus berkreasi
mencipatkan hal-hal baru dan menjadi suatu budaya. Dan yang ketiga yaitu
aksiologi. Aksiologi pendidikan yaitu berbicara tentang nilai (value) atau
manfaat dari pendidikan. Peranan pendidikan seperti yang dikemukakan diatas
jelas bahwa pendidikan memliki peran yang sangat penting dalam proses
perjalanan manusia. Bahkan Emmanuel Kant menyatakan bahwa man can become
mann trhough education only. Sedemikian pentingnya peranan pendidikan
sehingga manusia dapat menjadi manusia hanya melalui pendidikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kriteria-kriteria
ilmu dan penjelasan secara secara singkat dari kriteria-kriterisa tersebut maka
bisa dipastikan bahwa pendidikan memenuhi syarat dikategorikan sebagai suatu
ilmu, sehingga bisa dikatakan sebagai ilmu pendidikan.
Ilmu pendidikan secara universal bukanlah suatu ilmu yang
mandiri, artinya ada peran serta ilmu-ilmu lainnya yang menopang adanya ilmu
pendidikan. Ilmu-imu seperti filsafat, sosiologi, atropologi dan psikologis
bahkan neuro science ikut menopang ilmu pendidikan. Walaupun demikian ilmu
pendidikan sebagai ilmu memiliki objek dan kajian tersendiri secara spesifik
sehingga kriteria sebagai ilmu yang berdiri sendiri dengan objek kajian yang
spesifik sudah memenuhi persyaratan. Namun demikian seperti yang dikemukakan
diawal bahwa munculnya ilmu pendidikan kuat relasinya dengan keberadaan
keilmuan lainnya.
Filsafat sebagai dasar suatu ilmu juga mewarnai ilmu pendidikan
beragam sudut pandang dimuncukan dari filsafat mulai dari hakikat manusia
(empirisme, nativisme, humanisme dll). Sehingga dari pandangan filsafat yang
beragam ini memunculkan dasar pendidikan yang sampai sekarang filsafat
digunakan sebagai landasan pendidikan.
Kemudian sosiologi dan antropologi kedua ilmu ini juga
berperan besar memunculkan ilmu pendidikan. Bagaimana manusia bersosialisasi
satu dengan yang lainnya kemudian menciptakan budaya yang menjadi ciri khas
dari suatu peradaban manusia yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya
seperti binatang. Dinamika kehidupan manusia yang sangat dinamis dengan beragam
budaya yang ada didalamnya mengisyaratkan perlu adanya strategi untuk terus
mempertahankan dinamika dan budaya yang ada maka pendidikan menciptakan suatu
kegiatan transmisi budaya (transfer of knowledge) sebagai usaha untuk
melestarikan esksistensi budaya yang telah di cipatakan (create)
generasi sebelumnya.
Psikologi dan neurosains kedua ilmu ini cenderung baru karena
baru muncul sekitar abad 19. Walaupun dalam kelompok keilmuan yang relative
baru, psikologi dan neurosains memiliki peranan besar dalam ilmu pendidikan di
era sekarang ini. Aktivitas pendidikan berupa kegiatan stimulasi potensi
peserta didik harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif anak.
Informasi tentang perkembangan kognitif anak dapat diperoleh dari hasil-hasil
kajian psikologi perkembangan anak yang merupakan cabang dari psikologi.
Misalnya yang popular yaitu perkembangan kognitif Piaget (sensorimotor, pra operasional,
operasional konkrit dan formal operasional). Begitupula neurosains memberikan
kontribusi besar terhadap pendidikan dengan ditemukannya belahan otakan manusia
yang memiliki karaktersitik unik (belahan otak kiri dan kanan) dan yang lebih
mengesankan yaitu otak berkembang secara cepat pada usia 2 tahun. Ternyata 70%
perkembagan otak manusia terjadi pada usia dini. Ditemukannya hasil penelitian
ini memberikan pengaruh besar terhadap kebijakan pendidikan anak usia ini.
Penjelasan diatas menunjukan bahwa ilmu pendidikan
(paedagogi) memiliki relasi yang sangat kuat dengan keberadaan ilmu-ilmu
lainnya. Hasil-hasil riset yang ditemukan dari objek atau kajian ilmu lainnya
diluar ilmu pendidikan memberikan informasi yang sangat penting untuk terus
meningkatkan kualitas praktik pendidikan.
Kata
revoluasi industry 4.0 diperkenalkan pertama kali oleh seorang kanselir Jerman
yaitu Angela Merkel dalam forum ekonomi dunia tahun 2015. Revolusi 4.0 ditandai
dengan pemanfaatan teknologi digital secara besar-besaran di hampir seluruh
sector kehidupan manusia termasuk didalamnya sector pendidikan. Penggunakan
secara menyeluruh teknologi informasi dan komunikasi pada sector pendidikan
dipicu oleh munculnya pandemic covid-19 awal tahun 2020 yang melarang semua
aktivitas pendidikan dilakukan secara tatap muka disekolah dan kegiatan
pendidikan semuaya dialihkan ke rumah. Untungnya teknologi yang mendukung untuk
aktivitas pembelajaran di rumah sudah tersedia walaupun masih banyak
kelemahan-kelamahan yang dipertanyakan oleh banyak para pemerhati pendidikan
dalam hal kualitas pendidikan jarak jauh. Menyikapi masalah-masalah yang banyak
dipertanyakan tentang praktik pendidikan jarak jauh di era covid-19 sekarang
ini saya berpandangan bahwa proses pembelajaran jarak jauh yang sekarang
dilakukan di semua jenjang pendidikan masih terbilang baru atau baru seumur
jagung, jadi sangat mungkin masih banyak kekurangan-kekurangan yang muncul
dalam praktik pendidikan jarak jauh. Saya berkeyakinan bahwa semua ada
prosesnya untuk menuju kearah yang lebih baik, termasuk didalamnya proses
pendidikan dengan menggunakan pendidikan jarak jauh (distance learning).
Kehidupan
ini terus berubah seiring perkembangan waktu. Tidak ada yang statis dalam
kehidupan termasuk didalamnya praktik pendidikan dengan beragam dinamikanya
pendidikan terus mengalami perubahan. Jadi praktik pendidikan yang ada saat
sekarang ini yaitu pendidikan jarak jauh menjadi suatu keniscayaan. Suka atau
tidak suka perubahan pendidikan ini sudah terjadi, pendidikan sudah bergeser
kearah yang seperti terjadi sekarang ini. Pro dan kontra atas perubahan yang
ada merupakan sesuatu yang biasa terjadi pada setiap perubahan yang ada. Yang
perlu dipikirkan sekarang adalah menyempurnakan praktik pendidikan yang ada
saat sekarang ini agar kekurang-kekurangan yang ada bisa segera diperbaiki.