DEFINISI TEORI
By. Icam Sutisna
Teori
merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan ilmiah. Memahami
suatu teori menjadi hal yang sangat penting bagi seorang akademisi. Teori
menjadi dasar bagi para akdemisi untuk bertindak, berpendapat, menjelaskan
tentang suatu fenomena yang sedang terjadi. Mengingat teori menjadi suatu yang
penting untuk dipelajari, maka pada kesempatan ini penulis ingin berbagi
informasi tentang definisi teori.
Menurut Berk (2012: 6) A theory
is an
orderly, integrated set of statements that describes, explains, and predicts
behavior. (teori
merupakan seperangkat pernyataan yang menggambarkan, menjelaskan dan
memprediksi perilaku). Menurut Shaffer dan Kipp (2009: 9) A theory is
simply a set of concepts and propositions intended to describe and explain some
aspect of experience. In the field of psychology, theories help us to describe
various patterns of behavior and to explain why those behaviors occur. Theories
generate specific predictions, or hypotheses,
about what will hold true if we observe a
phenomenon that interests us. (teori adalah seperangkat atau sekumpulan
konsep-konsep dan preposisi yang dimaksudkan untuk menggambarkan dan menjelaskan
beberapa aspek pengalaman. Didalam kajian psikologi, teori-teori ini sangat
membantu untuk menggambarkan beragam pola-pola perilaku dan juga untuk
menjelaskan kenapa perilaku tersebut muncul. Kemudian teori-teori tersebut juga
menghasilkan prediksi yang spesifik atau dugaan, mengenai kebenaran yang kita
yakini terhadap fenomena yang diamati).
Menurut Bukatko dan Daehler (2003: 4) “…. a set of ideas or propositions that helps to organize or
explain observable phenomena”.
Pada definisi ini objek teori agak luas dibandingkan yang sebelumnya. Bukatko
dan Daehler menyebutnya dengan istilah fenomena (phenomena), apabila
fenomena diartikan sebagai hal-hal yang dapat disaksikan dengan
pancaindra, ini artinya bahwa perilaku seseorang menjadi objek teori tersebut
sebab perilaku merupakan fenomena yang mudah diamati dari seseorang.
Secara singkat Santrock (2010: 20)
mendefinisikan sebuah teori yaitu an
interrelated, coherent set of ideas that helps to explain and to make
predictions.
Menurut Santrock teori adalah suatu interelasi, seperangkat ide-ide yang
saling terkait untuk membantu menjelaskan dan untuk membuat prediksi-prediksi.
Teori berperan
penting dalam metode ilmiah yaitu membantu dalam mengkonstruk suatu hipotesis. Keyakinan
seorang peneliti untuk menentukan suatu relasi antar variabel dalam bentuk hipotesis
harus diperkuat dengan teori yang handal sehingga kesimpulan dari
prediksi-prediksi yang dilakukan akan menghasilan suatu kesimpulan yang tepat. Menurut
Berk (2012: 6) ada dua alasan penting teori dalam metode
ilmiah yaitu pertama, they provide organizing frameworks for our observations of
children. Kedua, theories that are verified by research often serve as a
sound basis for practical action.
Teori sebagi alat yang penting dalam
penggunaan metode ilmiah, hal ini dikarenakan oleh dua alasan berikut ini
pertama teori dapat menyediakan kerangka kerja untuk melakukan obeservasi,
kemudian yang kedua, teori ataupun hipotesis yang diverifikasi oleh penelitian
sering difungsikan sebagai dasar yang kuat untuk melakukan tindakan praktis.
Definisi-definisi
teori yang dikemukakan oleh para ahli cukup beragam, namun demikian perlu
diketahui juga bahwa suatu teori yang baik tidak hanya berupa deskripsi dan
penjelasan mengenai suatu perilaku namun suatu teori yang baik yaitu teori yang
mampu memberikan prediksi yang jelas pada suatu objek teori (perilaku,
fenomena, pengalaman) dan kemudian tidak sulit untuk mengujinya, hal ini seperti
yang dikemukakan oleh Bukatko dan Daehler (2003: 4) A good theory goes beyond description and explanation, however.
It leads to predictions
about
behavior, predictions that are clear and easily tested.
Berdasarkan dari definisi-definisi
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa teori adalah sekumpulan
pernyataan, gagasan dan konsep yang terpadu untuk mendeskripsikan, menjelaskan
dan memprediksi suatu fenomena.