Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Merubah Diri Menjadi Lebih Baik. Rubahlah semenjak keinginan untuk berubah datang pada hati kita semua, jangan ditunda karena jeda waktu itu akan dimanfaatkan setan untuk membisik hati kita agar niat baik kita untuk berubah ditunda (Icam Sutisna)

Sunday, July 19, 2020

Disiplin Pada Anak

Strategi Mendisiplinkan Anak
Oleh: Icam Sutisna

Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi anak yang baik, sehingga beragam cara dilakukan orang tua untuk menjadikan anaknya baik. Sudut pandang anak baik, bagi orang tua beragam namun demkian tentu semua sepakat bahwa baiknya seorang anak bagi orang tua yaitu anak yang penurut atau manut. Jika semua perintah atau permintaan orang tua diikuti oleh anak cenderung masuk katergori baik untuk sebagian besar orang tua. Cara pandang seperti inilah yang menuntut orang tua untuk melakukan segala hal agar anaknya mengikuti setiap perintah atau keinginannya. Tidak sedikit orang tua menerapkan disiplin yang ketat agar anaknya menjadi anak yang penurut atau manut dengan segala perintah dan keinginannya (orang tua).
Mendisiplinkan anak dengan aturan yang ketat tidak salah jika aturan tersebut rasional dan tidak melakukan suatu tindakan kekerasan baik fisik maupun verbal. Namun sayangnya tidak semua orang tua melakukan aturan tersebut secara konsisten, terkadang orang tua pada kondisi tertentu terbawa oleh emosi sehingga ruang gerak anak semakin sempit untuk berekspresi bahkan terkadang tidakan kekerasan diberikan kepada anak. Tentu hal ini tidak diinginkan oleh semua pihak termasuk anak sendiri tidak menginginkan hal tersebut.
Dibutuhkan strategi yang tepat untuk mendisiplinkan anak. Ada 2 (dua) strategi yang dapat diterapkan untuk mendisiplinkan anak yaitu strategi pencegahan dan strategi perbaikan (https://bebas.kompas.id/baca/bebas-akses/2020/07/20/keras-bukan-disiplin/). Strategi pencegahan yaitu strategi untuk mendisplinkan anak sebelum anak melakukan kesalahan. Sedangkan strategi perbaikan yaitu strategi yang digunakan untuk mendisiplinkan anak ketika anak telah melakukan kesalahan.
Strategi pencegahan menjadi hal penting yang perlu dilakukan karena pencegahan lebih mudah dilakukan daripada melakukan perbaikan kesalahan yang telah dilakukan anak. Strategi pencegahan agar anak dapat disiplin yaitu dapat dilakukan dengan beragam cara diantaranya yaitu menjalin kelekatan pada anak secara positif, menciptakan lingkungan yang memberikan ruang interaksi anak dengan orang tua secara kondusif, libatkan anak dalam setiap menentukan aturan yang akan dilakukan, orang tua menjadi media untuk membantu perkembangan anak menjadi lebih baik (model).
Strategi Perbaikan tidak kalah penting dengan strategi pencegahan. Apabila anak sudah terlanjur melakukan kesalahan, hal ini juga membutuhkan strategi untuk menanganinya. Kesalahan dalam mengatasi masalah yang dilakukan oleh anak apabila tidak dilakukan dengan tepat akan menjadi permasalah baru baik bagi anak maupun orang tua. Oleh sebab itu strategi pencegahan atas kesalahan yang telah dilakukan anak sangat penting. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan pada strategi pencegahan yaitu melakukan teguran, memberikan batasan yang tegas antara mana yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, mencari masalah yang sesugguh atau akar permasalahannya, memberikan informasi yang logis sesuai dengan kemampuan berpikir anak atas resiko yang telah dilakukannya. Hindarkanlah perilaku kekerasan (fisik dan verbal) untuk menangani kesalahan yang terlah dilakukan anak. Bila perlu ketika anak mengalami kesalahan lakukannya sentuhan kasih sayang dengan cara memeluk erat anak dengan sentuhan penuh cinta, saya yakin anak akan tersentuh dengan apa yang dilakukan orang tuanya. setelah itu jika kondisi anak sudah tenang berikan nasihat atau informai tentang kesalahannya dan konsekuensi dari kesalahanya.


Klik digambar untuk membacanya

PAUD Merdeka Belajar